KUMPARAN

Berita

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Selasa, 09 Desember 2025

Untuk Jurnalis Terdampak Banjir, Bantuan Sembako dari Kapolda Dilepas Susmelawati Rosya

 

SUMBAR | Selasa 09 Desember 2025, sekitar pukul 17.3/0 di halaman SPBU Polisi Lama kawasan Alai, Kota Padang, kepedulian Kapolda Sumatera Barat diwujudkan melalui bantuan sembako untuk para jurnalis yang terdampak banjir setelah musibah melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat.

Bantuan dari Kapolda tersebut secara resmi dilepas oleh Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya S S M Tr A P didampingi Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H M Reza Chairul Akbar Sidiq S H S I K M H yang mewakili Kapolda dalam prosesi pelepasan di lokasi tersebut.

Pelepasan bantuan berlangsung dalam suasana sederhana tetapi sarat makna, menjadi simbol perhatian pimpinan Polda Sumbar kepada insan pers yang selama ini berada di garis depan peliputan bencana, namun pada saat yang sama juga ikut merasakan langsung dampak musibah banjir.

Kabid Humas dan Dirlantas hadir sebagai perwakilan resmi Kapolda Sumbar dalam prosesi pelepasan tersebut, menegaskan bahwa seluruh bantuan sembako yang disalurkan merupakan titipan langsung Kapolda untuk para jurnalis terdampak banjir di berbagai wilayah.

Dalam keterangannya mewakili Kapolda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya menekankan bahwa jurnalis memiliki peran strategis dalam menjaga arus informasi yang menenangkan masyarakat di tengah situasi darurat kebencanaan.

“Bapak Kapolda menitipkan bantuan ini untuk rekan rekan jurnalis yang terdampak banjir. Ini adalah bentuk empati dan perhatian beliau kepada insan pers yang selama ini menjadi mitra penting Polri dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Kombes Pol Susmelawati Rosya saat pelepasan bantuan.

Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H M Reza Chairul Akbar Sidiq menambahkan bahwa pihaknya memastikan seluruh proses pelepasan dan pengaturan awal distribusi berjalan dengan tertib dan aman, sehingga tim pengantar bantuan dapat bergerak dengan lancar di lapangan.

Usai dilepas di SPBU Polisi Lama Alai, tim pengantar bantuan sembako bergerak menuju berbagai titik di Kota Padang dan sekitarnya untuk mengantarkan langsung bantuan ke rumah para jurnalis terdampak banjir dengan pola door to door.

Sebanyak 52 jurnalis dari berbagai media tercatat sebagai penerima bantuan sembako dari Kapolda Sumbar. Sebagian di antaranya saat ini harus tinggal sementara di rumah orang tua ataupun kerabat karena rumah mereka mengalami kerusakan akibat terjangan banjir.

Di balik pendataan tersebut, terselip pula kisah duka dari wilayah Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, lokasi longsor yang menimbun lima warga, dengan dua korban telah ditemukan sementara tiga lainnya hingga kini masih dalam proses pencarian.

Kabid Humas Polda Sumbar menyampaikan bahwa Kapolda berharap bantuan sembako ini dapat sedikit meringankan beban ekonomi para jurnalis dan keluarga mereka, sekaligus menjadi penguat moral di tengah situasi pascabencana yang belum sepenuhnya pulih.

Perhatian Kapolda Sumbar terhadap jurnalis terdampak banjir ini menjadi cerminan bahwa di balik tugas besar menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, kepolisian juga hadir dengan wajah kemanusiaan yang nyata dan menyentuh, mempererat ikatan emosional antara Polri dan insan pers di Sumatera Barat.

Catatan redaksi:

Pernyataan Kabid Humas Polda Sumbar menegaskan bahwa bantuan sembako ini merupakan titipan langsung Kapolda untuk jurnalis terdampak banjir dan disalurkan melalui tim pengantar secara door to door sebagai wujud kepedulian dan empati institusi Polri kepada insan pers, polisi untuk masyarakat.


TIM RMO

Kapolda Sumbar Satukan Aparat Dan Jurnalis Dalam Kepedulian Sosial

 

SUMBAR | Suasana haru mulai terasa sejak Rabu, 10/12/2025, ketika Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA mengundang secara langsung para jurnalis untuk meliput rangkaian kegiatan kemanusiaan yang diawali dari RS Bhayangkara, sebelum dilanjutkan ke Masjid Raya Sumatera Barat hingga kawasan Bungus, dalam rangka pengawalan prosesi korban banjir.

Undangan kepada insan pers itu disampaikan sebagai ajakan terbuka agar publik dapat mengikuti secara utuh setiap tahapan yang dilakukan negara dalam memuliakan para korban. Dijadwalkan pukul 11.00 WIB, para jurnalis telah berkumpul di RS Bhayangkara dengan fasilitas transportasi bus yang disiapkan, menandai keterbukaan Polri dalam setiap langkah kemanusiaan.

Pada tahap awal kegiatan tersebut, belum dilaksanakan pemakaman. Seluruh rangkaian masih berada pada fase persiapan dan penghormatan awal terhadap para korban yang akan menjalani prosesi lanjutan di Masjid Raya Sumatera Barat sebelum diberangkatkan ke Bungus.

Bagi Kapolda Sumbar, kehadiran media bukan sekadar untuk meliput, melainkan menjadi bagian dari saksi sejarah kemanusiaan. Ia ingin memastikan bahwa setiap korban, meski belum teridentifikasi, tetap mendapatkan penghormatan yang layak di hadapan bangsa dan negara.

Di Masjid Raya Sumatera Barat Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, suasana khidmat menyelimuti setiap sudut ruangan. Kapolda Sumbar tampil tidak hanya sebagai pimpinan institusi, tetapi juga menempatkan diri sebagai bagian dari umat yang turut larut dalam doa dan kepedihan.

Peran Kapolda sebagai figur sentral dalam kegiatan ini memperlihatkan wujud Polisi untuk Masyarakat dalam makna yang paling mendasar, hadir di saat masyarakat kehilangan, menguatkan di tengah duka, dan memastikan negara menyentuh sisi paling kemanusiaan dari sebuah tragedi.

Kepada para jurnalis, Kapolda Sumbar menegaskan bahwa keterlibatan media dalam proses ini menjadi jembatan nurani antara negara dan masyarakat. Ia berharap setiap informasi yang disampaikan mampu menghidupkan empati publik serta menguatkan solidaritas sosial.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya, S.S., M.Tr.A.P menegaskan bahwa apa yang dilakukan Kapolda Sumbar merupakan perwujudan nyata wajah humanis Polri di tengah masyarakat yang sedang berduka.

Kehadiran Bapak Kapolda bersama insan pers dalam rangkaian kegiatan ini adalah pesan kuat bahwa Polri selalu hadir untuk masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam duka dan kemanusiaan. Ini adalah cerminan Polisi untuk Masyarakat, ujar Kombes Pol Susmelawati Rosya kepada awak media.

Para jurnalis yang mengikuti rangkaian kegiatan tersebut menyaksikan secara langsung bagaimana setiap tahapan dijalankan dengan tertib, penuh kelembutan, dan sarat empati. Dari rumah sakit hingga masjid, seluruh proses dikawal dengan nuansa kemanusiaan yang kuat.

Kegiatan ini sekaligus memperlihatkan bahwa di balik seragam dan kewenangan, aparat kepolisian tetap memikul tanggung jawab moral untuk berdiri bersama masyarakat dalam setiap fase ujian, dari keselamatan hingga penghormatan terakhir.

Rangkaian awal yang dimulai dari RS Bhayangkara ini menjadi bagian penting dari perjalanan panjang para korban banjir menuju prosesi sakral selanjutnya. Di titik inilah negara, melalui Kapolda Sumbar, menegaskan bahwa tidak ada satu pun korban yang dibiarkan pergi tanpa penghormatan.

Catatan redaksi:

Berita ini disusun dari rangkaian undangan dan kegiatan awal pengawalan prosesi korban banjir oleh Kapolda Sumatera Barat bersama insan pers sebagai wujud nyata Polri yang humanis dan dekat dengan masyarakat.

TIM RMO

Senin, 08 Desember 2025

Hari Anti Korupsi Sedunia: Kejati Sumbar Paparkan Capaian Besar Penegakan Hukum 2025

 

PADANG – Dalam momentum peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2025, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat menegaskan kembali komitmennya untuk memberantas korupsi demi kemakmuran rakyat. Melalui siaran pers resmi yang dirilis Selasa, 9 Desember 2025, Kejati Sumbar memaparkan secara terbuka capaian kinerja dalam pengungkapan perkara tindak pidana korupsi sepanjang tahun ini, termasuk total perkara yang ditangani hingga besaran kerugian negara yang berhasil diselamatkan.

Pada kesempatan itu, Kejati Sumbar menegaskan bahwa sepanjang 2025, lembaga tersebut telah menangani 82 perkara, baik pada tahap penyelidikan, penyidikan, maupun penuntutan. Dari total perkara tersebut, Kejaksaan berhasil menyelamatkan uang negara senilai Rp3.646.088.274.691, sebuah angka yang menunjukkan besarnya komitmen aparat penegak hukum dalam mengamankan aset publik yang hilang akibat praktik korupsi.

Dalam siaran pers tersebut disebutkan bahwa nilai penyelamatan keuangan negara mencapai hampir empat triliun rupiah, sebuah catatan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Data ini menunjukkan betapa seriusnya Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat bekerja untuk memastikan bahwa hak rakyat kembali ke tangan yang semestinya. Setiap rupiah yang terselamatkan menjadi bagian dari upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan di Sumatera Barat.

Kepala Kejati Sumbar dalam siarannya menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kolaborasi antara aparat kejaksaan, lembaga audit, serta dukungan penuh masyarakat yang terus mendorong transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Kesadaran publik yang semakin tinggi dianggap menjadi salah satu faktor utama yang membuat pemberantasan korupsi semakin efektif.


Dalam uraian resmi itu juga diterangkan dua kasus besar yang saat ini masih dalam tahap penyidikan dan menjadi perhatian publik karena nilainya yang signifikan. Kedua perkara tersebut berada di bawah penanganan Bidang Pidana Khusus Kejati Sumbar. Kasus pertama adalah Pembangunan Dermaga Bajau di Kepulauan Mentawai yang roboh, dengan nilai proyek sebesar Rp17 miliar. Kerusakan pada pembangunan tersebut disinyalir terjadi akibat penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kasus kedua adalah proyek rehabilitasi jembatan kayu Gadang – Sikabu di Kabupaten Pariaman, dengan nilai proyek mencapai Rp25 miliar. Dugaan kuat adanya penyimpangan anggaran membuat Kejati Sumbar harus turun tangan melakukan penyelidikan lebih dalam. Kedua perkara yang sedang berjalan ini juga telah masuk ke tahap proses audit oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk memastikan adanya kerugian negara serta memperkuat alat bukti.

Kejaksaan Tinggi Sumbar menegaskan bahwa setiap perkara yang ditangani tidak hanya berorientasi pada hukuman bagi pelaku, tetapi juga pada upaya pemulihan kerugian negara dan perbaikan sistem agar kasus serupa tidak terulang. Dalam semangat Hakordia 2025 yang mengusung tema Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat, Kejati Sumbar menyampaikan bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat penegak hukum.

Siaran pers tersebut juga menjadi bentuk transparansi publik, di mana Kejati Sumbar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus berperan aktif memberikan informasi, laporan, dan dukungan. Menurut pihak Kejaksaan, pengawasan publik adalah kunci keberhasilan dalam memerangi tindak pidana korupsi, terutama dalam proyek-proyek pemerintah yang menyentuh kebutuhan masyarakat luas.

Di akhir penyampaian, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat 2025 kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja-kerja pemberantasan korupsi melalui langkah yang lebih terukur, transparan, dan berkelanjutan. Dengan dukungan masyarakat dan lembaga pengawas keuangan, Kejati Sumbar optimistis bahwa upaya melawan korupsi akan semakin efektif dan membawa manfaat langsung bagi kemakmuran rakyat Sumatera Barat.

. HENDRI.

Minggu, 07 Desember 2025

Aksi Damai Buruh Teluk Bayur Menggema Zakirudin Kawal Kepastian Regulasi TKBM Zakirudin Pimpin Aksi Damai Teluk Bayur

  

PADANG  || 8 Desember 2025 ,Pagi itu Pelabuhan Teluk Bayur terasa lebih sibuk dari biasanya. Di tengah aktivitas bongkar muat yang terus berdenyut tanpa henti, ratusan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat mulai berdatangan ke halaman sekretariat. Mereka datang dengan tertib membawa spanduk, poster aspirasi, dan pengeras suara. Suasana pagi yang semula rutin berubah menjadi momentum besar ketika para buruh memutuskan menyuarakan tuntutan mereka dalam sebuah aksi damai yang menggema di seluruh kawasan pelabuhan.

Aksi damai ini digelar oleh PUK FSPTI TKBM Teluk Bayur sebagai tindak lanjut instruksi organisasi nasional untuk mengawal pelaksanaan regulasi penyelenggaraan TKBM yang selama ini dinilai belum berjalan konsisten. Para buruh menyampaikan bahwa mereka tidak sedang meminta perlakuan istimewa, melainkan hanya menginginkan kepastian regulasi yang sudah diatur pemerintah pusat. Bagi mereka, kepastian itu adalah fondasi keamanan kerja yang tidak bisa ditawar.

Kehadiran pimpinan organisasi memperkuat makna aksi ini. Dari PC FSPTI Kota Padang, Ketua Zakirudin hadir memimpin langsung jalannya kegiatan. Sementara dari PD FSPTI Sumatera Barat, Yunisman SE MM turut datang mendampingi buruh. Kedua pimpinan itu berdiri di barisan paling depan sebagai simbol bahwa perjuangan buruh bukan hanya suara lapangan, tetapi juga suara organisasi yang sah dan terstruktur.

Sekitar pukul sepuluh pagi, ratusan buruh mulai bergerak menuju kantor KSOP Teluk Bayur. Mereka berjalan dengan tertib sambil membawa poster berisi tuntutan agar regulasi penyelenggaraan TKBM diterapkan tanpa pengecualian. Kedisiplinan peserta aksi menciptakan kesan kuat bahwa buruh Teluk Bayur memilih jalur dialog, bukan konfrontasi. Dalam diamnya langkah kaki itu, ada pesan bahwa aspirasi dapat disampaikan dengan bermartabat.

Dalam penyampaiannya, Ketua PC FSPTI Padang Zakirudin menegaskan bahwa aksi damai ini bukan provokasi, melainkan bentuk perhatian terhadap hak buruh yang bekerja setiap hari menjaga ritme pelabuhan. Ia mengatakan bahwa buruh adalah pilar utama yang membuat roda logistik berputar. Karena itu, kepastian regulasi adalah syarat wajib agar pelabuhan tetap berjalan stabil, aman, dan adil bagi semua pihak.

Wakil Ketua Syafrizal Koto menambahkan bahwa perjuangan ini tidak hanya menyangkut hak buruh, tetapi juga penghormatan terhadap hukum. Ia mengingatkan bahwa putusan PTUN Medan Nomor 63 B TF 2025 tanggal 17 Juli 2025 harus dihormati. Jika otoritas pelabuhan tidak menjalankan keputusan tersebut, FSPTI akan terus mendampingi buruh bahkan menyiapkan aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar. Baginya, buruh tidak boleh kehilangan hak di tanah yang telah mereka jaga puluhan tahun.

Dukungan moral datang pula dari Chandra selaku Ketua Koperbam. Ia menegaskan bahwa Koperbam memiliki legalitas resmi dari pusat dan telah berdiri sejak 1989. Dalam pesannya kepada buruh, ia meminta seluruh pekerja agar tetap bersatu, tidak terpecah oleh kepentingan apa pun, serta terus memperjuangkan hak dengan cara yang terhormat. Chandra juga mengingatkan bahwa Pelabuhan Teluk Bayur harus tetap berada pada posisinya sebagai ruang kerja yang memberi keadilan bagi buruh yang telah mengabdi sejak generasi sebelum mereka.

Sesaat setelah aksi berlangsung, media kembali mencoba meminta klarifikasi kepada Kepala KSOP Teluk Bayur Chairul. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Chairul memberikan keterangan bahwa pihaknya belum dapat mengambil keputusan apa pun terkait tuntutan buruh. Ia menegaskan bahwa KSOP Teluk Bayur masih menunggu petunjuk serta arahan resmi dari pimpinan pusat sebelum menetapkan langkah atau kebijakan terkait regulasi TKBM. Menurutnya, struktur komando nasional membuat KSOP daerah harus menunggu instruksi sebelum bergerak lebih jauh.

Aksi damai akhirnya ditutup sekitar pukul sebelas siang. Setelah doa bersama dan arahan dari koordinator lapangan, seluruh peserta membubarkan diri dengan tertib. Banyak di antara mereka langsung kembali ke lokasi kerja masing masing, menegaskan bahwa aspirasi tidak mengurangi profesionalitas mereka dalam menjaga kelancaran aktivitas pelabuhan. Aksi damai ini menjadi bukti bahwa pekerja pelabuhan adalah kelompok yang matang, terorganisir, dan tetap mengutamakan ketertiban.

CATATAN REDAKSI

Aksi damai FSPTI TKBM Teluk Bayur hari ini kembali mengingatkan publik bahwa buruh adalah elemen vital dalam rantai logistik nasional. Ketika regulasi tidak diterapkan secara konsisten, suara buruh bukan hanya pantas didengar, tetapi wajib direspons oleh para pemangku kebijakan. Redaksi akan terus mengikuti perkembangan serta menunggu sikap resmi dari pimpinan pusat terkait arahan bagi KSOP Teluk Bayur.

. HENDRI.

Polisi Hadir Sepenuh Hati: Irjen Gatot Tri Suryanta Kerahkan Ratusan Personel Sisir Lokasi Terdampak Banjir

 

SUMBAR – Senin pagi, 8 Desember 2025, halaman Mapolda Sumbar di Jalan Sudirman tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Di bawah langit yang masih murung setelah hujan panjang, ratusan personel kepolisian berdiri berbaris dengan motor dinas yang sudah dipasangi kantung biru berisi bantuan. Di tengah barisan itu, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta berdiri memimpin apel pelepasan 400 personel yang akan turun langsung membantu masyarakat terdampak banjir dan galodo di berbagai wilayah Sumatera Barat.

Sejak dini hari, persiapan distribusi bantuan sudah berlangsung. Paket-paket sembako—sebanyak 2000 kantong—disusun rapi dan dimuat ke kendaraan operasional. Isinya bukan hanya kebutuhan dasar seperti beras, mie instan, dan air mineral, tetapi juga susu bayi, selimut, obat-obatan, hingga perlengkapan kebersihan. Seluruh paket itu disiapkan agar bisa langsu kong diterima warga yang rumah dan kehidupannya terdampak banjir bandang dalam beberapa hari terakhir.

Ketika memberikan arahan, Irjen Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa misi kali ini bukan tentang patroli atau penegakan hukum. Ia menyampaikan langsung kepada seluruh jajarannya bahwa fokus hari itu adalah kepedulian dan kehadiran sepenuh hati. “Hari ini kita turun untuk rakyat. Pastikan setiap bantuan sampai ke rumah-rumah warga. Jangan ada yang terlewat,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh empati.

Personel dari berbagai satuan fungsi—Samapta, Lantas, Brimob, Sabhara, Propam, hingga Bhabinkamtibmas—mengikutinya dengan penuh kesiapan. Mereka di-briefing singkat sebelum dibagi ke dalam tim kecil agar mampu menjangkau seluruh titik terdampak, termasuk wilayah yang terisolasi. Dengan motor dinas, mereka dapat menembus gang-gang kecil, jalur berlumpur, dan permukiman yang sulit diakses kendaraan besar.

Di halaman Mapolda, personel saling mengingatkan tugas masing-masing. Ada yang bertanggung jawab pada jalur tertentu, ada yang memikul logistik berat, dan ada yang diprioritaskan menuju daerah paling parah. Kebersamaan yang terlihat bukan hanya koordinasi kerja, tetapi juga rasa persaudaraan untuk satu tujuan: memastikan warga tidak sendirian menghadapi bencana.

Saat menyusuri titik-titik terdampak, para personel tidak hanya memberikan bantuan. Mereka membantu memindahkan barang-barang warga yang hampir hanyut, membopong anak-anak untuk dievakuasi, menenangkan orang tua yang panik, dan menjaga lingkungan agar tetap aman. Di mata warga, kehadiran polisi membawa kelegaan, bukan sekadar sebagai aparat negara, tetapi sebagai pihak yang hadir memberikan harapan.

Pada beberapa lokasi yang sebelumnya belum tersentuh bantuan, warga tampak terharu saat melihat polisi datang membawa sembako. Jalan kecil yang licin, permukiman yang terendam, serta medan berat tidak menghentikan personel Polda Sumbar untuk memastikan setiap kantong bantuan diterima langsung oleh masyarakat. Pola distribusi door to door terus dilakukan agar tidak ada satu pun warga yang terlewat.

Polda Sumbar memastikan bahwa kegiatan distribusi ini bukan aksi satu hari. Dengan kondisi cuaca yang masih fluktuatif dan potensi banjir susulan, Kapolda menegaskan bahwa bantuan akan terus diberikan hingga situasi kembali stabil. Baginya, polisi harus hadir secara nyata di tengah masyarakat, terutama saat mereka berada dalam masa paling sulit.

Di tengah musibah, banyak warga kehilangan rumah, harta benda, bahkan tenaga untuk memulai kembali. Namun, ketika melihat polisi datang dengan membawa bantuan dan senyuman, rasa aman itu muncul kembali. Yang mereka terima bukan hanya sembako, tetapi bukti bahwa negara hadir untuk mereka.

Aksi kemanusiaan ini menjadi cermin bagaimana kepolisian mampu memainkan peran yang lebih besar dari sekadar menjaga keamanan. Mereka adalah jembatan empati dan penggerak solidaritas, dan hari itu, Polda Sumbar menunjukkan bahwa kepolisian mampu menjadi harapan bagi warga di tengah bencana.

. HENDRI.


Jumat, 05 Desember 2025

Kajati Sumbar Bersama Bupati Agam Hadiri Penyerahan Bantuan Bencana Kejaksaan RI

 

AGAM, SUMBAR | Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat pada Jumat, 5 Desember 2025, berpartisipasi dalam kegiatan Penyerahan Bantuan Bencana Secara Simbolis dan Dialog Interaktif yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia sebagai wujud kehadiran negara dalam situasi darurat kemanusiaan.

Kegiatan nasional tersebut diikuti secara virtual dari Cabang Kejaksaan Negeri Agam di Maninjau dan terhubung langsung dengan satuan kerja kejaksaan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat yang terdampak bencana alam dalam beberapa waktu terakhir.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Muhibuddin, S.H., M.H., yang didampingi Wakil Kepala Kejati Sumbar Dr. Mukhlis, S.H., M.H., Asisten Intelijen, Asisten Pembinaan, Asisten Pemulihan Aset, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Kejaksaan Negeri Agam, serta Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Agam di Maninjau beserta jajaran.

Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Agam, Benni Warlis, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap percepatan penanganan bencana banjir serta penguatan koordinasi lintas sektor dalam masa tanggap darurat.

Dalam arahannya, Jaksa Agung Republik Indonesia menegaskan bahwa Kejaksaan merupakan bagian dari garda terdepan pelayanan publik yang harus hadir secara nyata di tengah masyarakat, terutama dalam kondisi darurat akibat bencana alam.

Jaksa Agung menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang cepat, tepat sasaran, dan akuntabel, baik kepada pegawai kejaksaan yang terdampak maupun kepada masyarakat secara langsung, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi dan pertanggungjawaban.

Selain itu, Jaksa Agung juga menginstruksikan agar seluruh satuan kerja mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi di lapangan melalui dialog interaktif antara pimpinan dan jajaran terdampak guna memperoleh gambaran faktual kondisi pasca bencana.

Arahan lainnya adalah pelaksanaan respons darurat secara efektif, termasuk percepatan pemulihan, pendataan kebutuhan warga, serta dukungan logistik yang terukur dan berkelanjutan kepada daerah terdampak.

Jaksa Agung turut menegaskan bahwa kehadiran Kejaksaan di tengah masyarakat tidak hanya melalui fungsi penegakan hukum, tetapi juga melalui aksi kemanusiaan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Usai mengikuti dialog interaktif dan menerima arahan langsung dari Jaksa Agung Republik Indonesia, Kejati Sumbar segera melaksanakan pendistribusian bantuan kepada pegawai kejaksaan yang terdampak serta masyarakat sekitar yang ikut terkena dampak bencana.

Selain itu, bantuan juga disalurkan ke Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Agam sebagai bentuk dukungan konkret terhadap upaya penanganan dan pemulihan bencana di wilayah tersebut.

Adapun bantuan yang diserahkan merupakan bantuan dari Jaksa Agung Republik Indonesia berupa paket sembako, kasur, selimut, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para korban.

Melalui rangkaian kegiatan ini, Kejaksaan Agung bersama seluruh satuan kerja kejaksaan di daerah kembali menegaskan komitmennya untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan memberikan bantuan yang cepat, tepat, dan akuntabel guna memastikan kebutuhan para korban bencana dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.

Catatan Redaksi.

Berita ini disusun berdasarkan rilis resmi kegiatan Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dalam rangka penyerahan bantuan bencana dan dialog interaktif bersama Jaksa Agung Republik Indonesia.


TIM RMO

Tingkatkan Keselamatan dan Kenyamanan Perjalanan KA, KAI Divre II Sumbar Laksanakan Ramp Check Kelengkapan SPM*

 


Divre II Sumbar

4 Desember 2025

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat melaksanakan kegiatan Ramp Check Kelengkapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan sarana, prasarana, dan pelayanan dalam menghadapi Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Rangkaian kegiatan berlangsung pada Selasa–Kamis (2–4/12).

Kegiatan diawali dengan pembukaan di Ruang Rapat Balai Yasa Padang, diikuti oleh Kepala KAI Divre II Sumbar, Muh. Tri Setyawan beserta jajaran manajemen Divre II Sumbar dan Tim Kantor Pusat, perwakilan Tim BTP Kelas II Padang dan DJKA Kemenhub.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, menyampaikan bahwa Ramp Check merupakan langkah strategis untuk memastikan seluruh aspek layanan berada dalam kondisi siap operasi sehingga Angkutan Nataru 2025/2026 dapat berlangsung aman, lancar, dan memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan. “Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada momen akhir tahun, tetapi juga merupakan kegiatan rutin yang bertujuan memastikan keselamatan pengoperasian perjalanan KA serta kenyamanan penumpang, baik di stasiun maupun selama perjalanan menggunakan kereta api,” ujarnya.

Pemeriksaan lapangan meliputi pengecekan sarana kereta api, fasilitas stasiun, serta pemenuhan kelengkapan SPM di seluruh wilayah operasi Divre II Sumbar. Evaluasi dilakukan terhadap beberapa aspek, di antaranya:

- Aspek keselamatan, mencakup ketersediaan APAR di stasiun dan di atas KA, alat pemecah kaca, stiker prosedur evakuasi, pos kesehatan dengan petugas medis dan obat-obatan, kotak P3K di atas KA, serta unsur keselamatan lainnya.

- Aspek keamanan, meliputi keberadaan petugas keamanan, ketersediaan CCTV di stasiun dan di atas KA, serta fasilitas pendukung keamanan lainnya.

- Aspek kehandalan, mencakup layanan penjualan tiket, penyediaan informasi jadwal KA di stasiun dan di atas KA.

- Aspek kenyamanan, meliputi ruang tunggu, area boarding, toilet, mushala di stasiun, serta kebersihan di atas KA.

- Aspek lainnya yang mendukung pemenuhan standar pelayanan.

“Aspek pemeriksaan disesuaikan dengan klasifikasi kelas stasiun dan jenis KA,” tambah Reza.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh unsur perkeretaapian dalam menjaga keandalan operasional serta meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, terutama pada masa puncak perjalanan akhir tahun.

Kegiatan Ramp Check ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam menjamin layanan yang berkualitas bagi pelanggan.

“Pelaksanaan Ramp Check ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk memastikan layanan yang diterima pelanggan sesuai standar dan terus meningkat. KAI Divre II Sumbar berupaya menindaklanjuti seluruh temuan secara cepat dan terukur agar perjalanan KA hingga akhir tahun nanti berjalan aman, nyaman, dan memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan bagi seluruh pelanggan,” lanjutnya.

“Kami berharap masyarakat dapat merasakan peningkatan kualitas pelayanan melalui berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan. KAI Divre II Sumbar berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan memastikan seluruh aspek operasional siap mendukung mobilitas pelanggan pada masa Angkutan Nataru tahun ini,” tutup Reza.

Salam

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar

Reza Shahab

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi